USAI vaksinasi untuk dewasa hingga lansia, saat ini pemerintah sedang melaksanakan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di seluruh Indonesia, termasuk Kota Medan.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan bahwa Kota Medan sudah bisa melaksanakan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun tersebut dan akan dilakukan mulai pekan ini. Target vaksinasi adalah sekira 200 ribu anak usia 6 sampai 11 tahun.
Sebagaimana vaksinasi sebelum ini, yaitu untuk dewasa hingga lansia, persoalan utamanya adalah adanya keengganan sebagian masyarakat mengikutinya. Ada banyak faktor yang membuat sebagian masyarakat enggan mengikutinya. Salah satunya adalah soal ketidaktahuan atau kekurangtahuan mereka soal vaksinasi. Belum lagi banyaknya hoaks yang beredar, membuat banyak warga menjadi ragu.
Selain itu ada juga faktor kepercayaan, membuat masyarakat tidak bersedia mngikuti vaksinasi. Tapi berdasarkan pengamatan kami, sebagian besar karena ketidaktahuan atau kekurangtahuan, ditambah dengan hoaks.
Sehingga berdasarkan pengalaman ini, maka kemungkinan, kendala serupa juga akan muncul pada vaksinasi untuk usia 6-11 tahun. Karena bagaimanapun, yang membawa mereka ikut vaksinasi adalah para orangtua, yang bisa jadi juga enggan ikut vaksinasi dengan beberpa alasan di atas.
Lalu bagaimana agar kendala itu bisa diminimalisasi?
Kami melihat, bahwa faktor sosialiasi tetap menjadi unsur utamanya. Artinya, Pemko Medan harus lebih giat melakukan sosialisasi soal vaksinasi. Jangan lagi ada kesan, bahwa pemerintah termasuk Pemko Medan, seakan kalah kuat dengan pembuat hoaks.
Padahal pemerintah termasuk Pemko Medan punya perangkat untuk melakukan persiapan, khususnya terkait sosialiasi soal vaksinasi.
Kalau diibaratkan ada kekuatan 100 persen, maka menurut kami, lebih dari 50 persen kekuatan itu, mestinya untuk sosialisasi. Bagaimana agar masyarakat bisa seluruhnya mau ikut vaksinasi. Menuut kami, apa yang dilakukan saat ini, yaitu ‘door to door’ atau mengaitkan vaksinasi dengan persyaratan administrasi, malah terkesan sebagai pemaksaan.
Padahal ada banyak cara dan media bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi. Termasuk rumah ibadah hingga perkumpulan pengajian, paguyuban marga atau suku, dan lainnya. Di mana kami melihat, ini belum maksimal dimanfaatkan. Faktanya hingga saat ini, kesan terpaksa ikut vaksin itu masih terasa.
Oleh karena itu, Pemko Medan harus lebih memaksimalkan lagi soal vaksinasi, termasuk soal Prokes. Libatkan semua pihak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, termasuk para pemuka agama. Dengan keterlibatan semua pihak dalam sosialisasi, maka menurut hemat kami, masyarakat akan menjadi cerdas sekaligus mengalahkan hoaks.
Sehingga dengan demikian, masyarakat akhirnya ikut vaksin dengan sukarela. Termasuk dalam membawa anak-anak mereka untuk ikut vaksin, akan berlangsung dengan sukarela, berdasarkan pengetahuan yang mereka dapat dari sosialisasi tadi.
Dampaknya, ‘herd immunity’ akan tercapai dan segala macam berita soal varian virus pun tidak lagi menjadi momok. Semoga bangsa kita segera keluar dari Pandemi Covid-19. (***)